Inilah Daerah Penghasil Emas di Sumatera Barat Yang Mulai Dilirik Investor Nasional Maupun Investor Asing
Sijunjung, Sumbarjaya.com ~ Dua Kabupaten di bagian timur dan selatan Sumatera Barat, Solok Selatan dan Sijunjung, kini menjadi sorotan dalam peta pertambangan nasional.
Bukan tanpa alasan, Solok Selatan dan Sijunjung menjadi kawasan yang menyimpan cadangan emas, batu bara, dan mineral logam lainnya yang masih potensial untuk dieksplorasi.
Menurut data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumatera Barat, wilayah Solok Selatan memiliki lebih dari 15 titik potensi tambang emas yang tersebar di Kecamatan Sungai Pagu, Sangir, dan Pauh Duo.
Dari pantauan wartawan media Sumbarjaya.com Selasa (1/7/2025). Sebagian besar tambang tersebut masih dikelola secara tradisional oleh masyarakat setempat dengan cara dulang manual di pinggiran sungai.
Sementara, Kabupaten Sijunjung terutama di wilayah Koto VII dan Kamang Baru, dikenal dengan tambang batu bara dan emas primer yang sudah lama menjadi incaran investor nasional maupun asing.
Bahkan, menurut laporan Kementerian ESDM, beberapa perusahaan besar telah mendapatkan izin usaha pertambangan (IUP) untuk eksplorasi dan produksi di kawasan ini sejak awal 2010-an.
Bagi sebagian warga, tambang menjadi harapan penghidupan. Di Sijunjung, tambang emas rakyat menjadi tumpuan ribuan keluarga yang menggantungkan hidup pada proses penambangan manual, meski sering kali harus menghadapi risiko tinggi, baik dari segi keselamatan maupun hukum.
Di Solok Selatan, sektor tambang juga membuka peluang ekonomi baru, mulai dari jasa transportasi hingga penyediaan kebutuhan sehari-hari para penambang.
Namun, potensi tambang bukan tanpa kontroversi. Banyak aktivitas tambang emas rakyat maupun perusahaan disebut telah merusak bentang alam, mencemari sungai dengan merkuri, serta merampas lahan masyarakat adat.
Laporan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Barat mencatat bahwa setidaknya 4 sungai di Sijunjung dan Solok Selatan telah mengalami penurunan kualitas air akibat aktivitas penambangan emas.
Di beberapa titik, limbah pengolahan emas menyebabkan ekosistem sungai terganggu dan berdampak pada petani ikan serta pertanian sekitar. (Fery)
Post a Comment